"TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN NGAMBON SIAP MEWUJUDKAN BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI NEGERI YANG PRODUKTIF, BERDAYA SAING, ADIL, BAHAGIA, SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN"

Random Template

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Minim Modal Tak Surutkan Semangat Berkarya

Selasa, 16 Agustus 2016

Usia yang tak lagi muda, Patonah (47) warga RT. 12 RW. 03 Dusun Badegan Desa Ngambon Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro, dengan cekatan menganyam helai demi helai lembaran bambu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam beberapa menit, jadilah bentuk rinjing (baca: keranjang). Dengan bahan dasar bambu yang dipotong menjadi helaian-helaian panjang, kemudian dianyam menjadi sebuah rinjing yang siap pakai. Dibantu Marji (58), suaminya, Patonah mampu membuat rata-rata 3-4 keranjang setiap harinya. Dengan alat seadanya,
Patonah menganyam rinjing. Bendo, pisau dan uncek adalah beberapa alat sederhananya.”Susah mas kalau pakai uncek kalo melubangi rinjingnya. Seandainya pakai bor mungkin sehari bisa dapat 5 sampai 10 rinjing,” ujarnya sambil menganyam.
Dengan harga yang tak seberapa, rinjing-rinjing ini dijual ke pasar dengan harga Rp. 7.000,00–Rp. 8.000,00 per buah. “Itupun kadang masih ditawar,” sambungnya. Patonah bersyukur. Dalam kesederhanaan hidupnya, masih diberikan rejeki yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam sepekan, paling tidak dirinya mendapatkan uang Rp. 90.000,00-Rp. 100.000. Dua putranya, masing-masing masih mengenyam pendidikan di SMKN Ngambon dan SMPN Ngambon. Profesi yang disudah digelutinya selama lebih dari 29 tahun ini hanya mampu memberikan beberapa bagian dari sedikit hasil yang didapat dari menjual anyaman rinjing. Tak banyak yang mengetahui keberadaan kerajinan ini. Berkali-kali Patonah dan suaminya mencoba mengajukan modal. Tapi tak sedikit pula yang menolak.”Saya tidak ingin hutang, mas”, jawabnya ketika ditanya apakah pernah mendapatkan pinjaman modal dari PNPM-MP. ”Kalau ada yang memberi Alhamdulillah, kalau tidak ada ya tidak apa-apa”, sambungnya.
Keranjang Hasil Karya Patonah

Patonah berharap, ada uluran tangan dari pemerintah agar dia dapat mengembangkan usahanya. Karena hanya inilah sumber rejekinya. Tak punya sawah, maupun ladang untuk digarap. Suaminya terkadang bekerja serabutan untuk menutupi kekurangan kebutuhan keluarga. Dengan semangat inilah, keluarganya mampu bertahan dalam sulitnya hidup di saat ini. (red/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

PROFIL DESA NGAMBON

TERBARU

TERBANYAK DIBACA