"TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN NGAMBON SIAP MEWUJUDKAN BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI NEGERI YANG PRODUKTIF, BERDAYA SAING, ADIL, BAHAGIA, SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN"

Random Template

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Ketua TP PKK Desa Sengon Rutin Bina Kader PKK Desa

Jumat, 26 Agustus 2016


Serius-Ketua TP PKK Desa Sengon beri pengarahan kader PKK desa.


 Ngambon - Selalu ada agenda rutin bagi para kader PKK Desa Sengon pada tanggal 20 di setiap bulannya. Ya, pada tanggal itulah mereka mengadakan pertemuan rutin di Panti PKK Desa Sengon yang terletak di Balai Desa Sengon guna mendapatkan pengarahan dan pembinaan rutin dari Ketua TP PKK Desa Sengon.
Seperti tampak pada hari Sabtu (20/8/16), balai desa Sengon terlihat lebih ramai dari hari biasa. Sejak pukul 09.30 WIB, sejumlah ibu berpakaian batik sudah mulai berdatangan. Satu per satu mereka datang dan langsung menempatkan diri di tempat yang sudah disediakan.
Tepat pukul 10.00 WIB, acara pun dimulai. Acara tersebut dipandu langsung oleh Ketua TP PKK Desa Sengon, Ny. Guk Yulianto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan beberapa perkembangan terbaru mengenai administrasi buku pokja serta beberapa informasi lain yang diperolehnya dari hasil pertemuan rutin pengurus PKK se-Kecamatan  Ngambon pada Kamis(11/8/16).
Setelah selesai memberikan pengarahan dan pembinaan, Ketua TP PKK Desa Sengon lalu membuka sesi tanya jawab dan konseling yang disambut dengan sangat antusias oleh peserta pertemuan. Mereka yang masih merasakan kesulitan terutama dalam hal administrasi saling berkonsultasi satu sama lain, meminta arahan dari Ketua TP PKK Desa Sengon sehingga kesulitan yang mereka alami pun dapat terselesaikan.
"Itulah gunanya diadakan pertemuan rutin seperti ini. Kita bisa saling berkonsultasi, bertukar pikiran sehingga kesulitan-kesulitan yang timbul selama kita bertugas dapat teratasi dengan baik.", ungkap Ketua TP PKK Desa Sengon saat ditemui di sela-sela pertemuan. Lebih lanjut ia mengutarakan harapannya agar kedepannya pertemuan rutin PKK Desa Sengon tetap terlaksana sehingga bisa mempermudah dirinya dalam memantau kinerja kader PKK desa.
Setelah hampir dua jam berlangsung, akhirnya pertemuan itupun berakhir. Do'a khidmat yang dibacakan oleh Praptik, Ketua Pokja I, menjadi penutup acara pada siang itu.

Tas Cantik Dari Limbah Plastik,Produk Unggulan Kecamatan Ngambon di Pameran Produk Kerajinan Masyarakat


Tertarik - Bu Yoto ketika mendatangi stand Kec. Ngambon.
Ngambon - Limbah biasanya identik dengan barang bekas, tak terpakai, kotor dan selayaknya dibuang,. Namun tidak demikian halnya bagi sekelompok ibu-ibu kreatif dari desa Sengon. Dibawah bimbingan TP PKK Desa Sengon mereka memanfaatkan limbah rumah tangga berupa sampah plastik bekas kemasan makanan ringan maupun minuman serbuk untuk disulap menjadi tas jinjing yang cantik.
Proses pembuatannya pun ternyata cukup mudah. Sampah plastik bekas kemasan yang sudah terkumpul dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran yang mungkin masih menempel.
" Kita bisa menggunakan plastik bekas kemasan apa saja. Tetapi, usahakan pilih yang warna dan motif kemasannya bagus supaya nanti tas yang dihasilkan lebih menarik.", ujar Wiwik Ayutin, salah satu kader PKK Desa Sengon sekaligus pencetus ide pembuatan tas daur ulang ini.
Setelah dibersihkan, plastik bekas itu kemudian dipotong dengan lebar 4 cm. Lalu dilipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di sisi kanan maupun kiri sehingga berbentuk seperti pita dengan ukuran lebar 2 cm. Langkah selanjutnya ialah menyatukan 4 pita tadi sehingga berbentuk seperti baling-baling. Nah, baling-baling inilah yang kemudian dirangkai sesuai keinginan. Semakin banyak baling-baling yang digunakan, maka tas yang dihasilkan pun akan berukuran semakin besar. Namun, ketika menganyam baling-baling, diharuskan untuk membentuk sudut ke arah vertikal. Karena jika hal ini terlupakan, maka anyaman yang dihasilkan hanya akan berupa tikar dan tidak akan berbentuk tas.
Atas ide kreatif itulah, para srikandi desa Sengon ini dipercaya untuk mewakili Kecamatan Ngambon dalam ajang Pameran Produk Kerajinan Masyarakat yang diadakan oleh Pemkab Bojonegoro, Rabu (25/11/15) bertempat di lapangan Desa Pacul Kabupaten Bojonegoro. Bersama dengan tim perwakilan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mereka menunjukkan hasil karya produk daur ulang limbah yang mereka hasilkan. Selain tas berbahan limbah plastik, tim Kecamatan Ngambon juga memamerkan kerajinan berbahan dasar limbah lainnya, yakni kerajinan mebel dari limbah kayu jati dan kerajinan bunga hias dari sedotan plastik.
" Kegiatan ini sangat positif dan tentunya bermanfaat. Karena kita dapat mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang ada.", ujar ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Dra. Hj. Mafudhoh Suyoto M.Si saat ditemui usai pameran.
" Dengan mendaur ulang sampah khususnya sampah plastik, maka kita turut serta menyelamatkan bumi. Mari kita sayangi bumi kita dengan menerapkan prinsip 'reduce, reuse, recycle'.",imbuhnya.


Kegiatan Posyandu Balita Desa Sengon

Aktif - Ketua TP PKK Desa Sengon turut memantau kegiatan posyandu balita di desanya.
Ngambon - Sejumlah ibu dan balita tampak bersemangat mendatangi Taman Posyandu Bougenville II yang terletak di gedung TK Lestari Dusun Ngrapah Desa Sengon , Kamis ( 04/08/16 ). Mereka akan mengikuti kegiatan posyandu balita yang secara rutin dilaksanakan setiap bulannya oleh TP PKK Desa Sengon. Sementara itu, Ketua TP PKK Desa Sengon dan anggotanya yang terdiri dari 5 orang kader posyandu, 1 orang kader BKB dan 1 orang pendidik PAUD serta seorang bidan desa sengaja datang lebih awal guna mempersiapkan diri untuk melayani para peserta posyandu.
Sebelum kegiatan posyandu dimulai, kelima orang kader posyandu terlebih dahulu menempati mejanya masing-masing. Peserta posyandu yang sudah datang langsung diarahkan ke meja 1 yaitu meja pendaftaran. Di meja ini, kader yang bertugas mencatat nama balita dan nama ibu pada secarik kertas lalu menyelipkannya pada KMS yang dibawa oleh peserta. Kemudian, peserta diarahkan menuju ke ruang BKB dan dikelompokkan berdasarkan usia balita. Idealnya, tiap kelompok akan didampingi 3 orang kader BKB. Peserta kemudian diberikan penyuluhan oleh masing-masing kader pendamping. Setelah selesai penyuluhan, peserta diarahkan ke meja 2 yakni meja penimbangan.
Di meja 2 ini, balita ditimbang berat badannya. Kemudian, kader yang bertugas di meja ini mencatat berat badan balita tersebut pada secarik kertas tadi lalu menyelipkannya kembali di KMS. Setelah itu, mereka diarahkan ke meja 3.
Di meja 3 atau meja pencatatan, kader yang bertugas lalu menyalin catatan yang ada pada secarik kertas tadi lalu menyalinnya ke dalam KMS peserta. Jika dirasa ada masalah, misalnya berat badan balita turun dibanding bulan sebelumnya, maka peserta dirahkan ke meja 6 yaitu meja keluarga sakinah untuk sama-sama mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Namun jika tidak ada masalah, maka peserta langsung diarahkan ke meja 4 yang dinamakan meja penyuluhan.
Di meja 4 ini, peserta akan dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yakni kelompok balita akan menjadi tanggung jawab tenaga pendidik PAUD. Sementara kelompok kedua, kelompok Ibu balita, akan menjadi tanggung jawab kader BKB. Kedua kelompok tadi kemudian mendapatkan penyuluhan kesehatan dari bidan desa Sengon, Niswatin Amd Keb. Setelah itu, peserta yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan seperti suntik KB bagi ibu balita maupun imunisasi bagi balita, diarahkan ke meja 5 atau meja pelayanan kesehatan.
" Posyandu balita seperti ini kami laksanakan rutin setiap bulannya. Tanggal 4 di Taman Posyandu Bougenville II dan tanggal 5 di Taman Posyandu Bougenville I.", ungkap ketua TP PKK Desa Sengon, Ny. Guk Yulianto saat ditemui di sela-sela kegiatan. Lebih lanjut ia menyampaikan harapannya agar semua warga desa Sengon yang memiliki anak balita untuk ikut aktif mengikuti posyandu balita secara rutin agar pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dipantau dengan baik.
Selain itu, Niswatin Amd Keb selaku bidan desa Sengon juga mengungkapkan hal yang senada," Semoga kedepannya, kesadaran warga untuk datang ke posyandu semakin meningkat. Karena posyandu itu sangat penting bagi balita maupun bagi ibu."


Minim Modal Tak Surutkan Semangat Berkarya

Selasa, 16 Agustus 2016

Usia yang tak lagi muda, Patonah (47) warga RT. 12 RW. 03 Dusun Badegan Desa Ngambon Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro, dengan cekatan menganyam helai demi helai lembaran bambu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam beberapa menit, jadilah bentuk rinjing (baca: keranjang). Dengan bahan dasar bambu yang dipotong menjadi helaian-helaian panjang, kemudian dianyam menjadi sebuah rinjing yang siap pakai. Dibantu Marji (58), suaminya, Patonah mampu membuat rata-rata 3-4 keranjang setiap harinya. Dengan alat seadanya,
 

PROFIL DESA NGAMBON

TERBARU

TERBANYAK DIBACA